Rakyatmerdekanews.com, Purworejo – Edisi ke dua Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) mewisuda lulusan Program Magister (S2), yakni Magister Pendidikan Bahasa Inggris. Pada tahun akademik 2024/2025 kali ini, sebanyak 272 meliputi 142 perempuan dan 130 laki-laki. Lulusan sarjana juga diwisuda dengan beragam predikat dan prestasi.
Prosesi Wisuda Sarjana dan Magister Periode II Tahun Akademik 2024/2025 berlangsung di Auditorium UMPWR pada Selasa (3/5/2025). Wisuda berlangsung khidmat dipimpin oleh Rektor UMPWR, Dr Teguh Wibowo MPd.
Hadir dalam acara tersebut antara lain perwakilan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, perwakilan Bupati Purworejo bersama jajaran Forkopimda, serta para pimpinan perguruan tinggi swasta di Purworejo.
Sebanyak 2 mahasiswa Magister yang diwisuda yakni Vita Rahayu Setyawati dan Evi Kasdianti . Sementara sebanyak 272 wisudawan Program Sarjana terdiri atas 142 Perempuan dan 130 laki-laki yang berasal dari 15 Program Studi (Prodi).
Rektor UMPWR menyebut, wisuda kali ini untuk yang ke dua kalinya meluluskan mahasiswa Program Magister. Karena itulah, periodesasi wisuda yang seharusnya sudah lebih dari 60 angkatan lebih, disesuaikan menjadi periode II (dua).
“Perlu kami sampaikan bahwa UMPWR Sudah ada program magister yakni Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Matematika. Kami berikan beasiswa 50 persen UTK alumni. Isya-Allah akan terus kita dorong untuk Prodi-Prodi lain membuka magister,” sebutnya.
Diungkapkan, wisuda kali ini juga spesial karna banyak lulusan berprestasi. Sebanyak 62 wisudawan lulus dengan predikat cumlaude.
“Selanjutnya ada pula 47 wisudawan dari 4 program studi yang dinyatakan lulus melalui jalur Non-Skripsi dan Non Ujian Skripsi, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Kami harapakan tahun depan ada lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Disamping itu, lanjut Teguh Wibowo, kami sampaikan pula wisudawan termuda atas nama Fillia Permatasari 20 tahun 8 bulan 15 hari dari Program Studi Psykologi dan wisudawan dengan usia tertua yakni Mudzakir 52 tahun kelas RPL dari program Agri bisnis. “Semoga ini bisa menginspirasi dan memotivasi,” lanjutnya.
Lebih lanjut Teguh Wibowo menyampaikan bahwa besaranya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), tidaklah menjamin kemudahan-kemudahan setelah lulus. IPK tinggi merupakan bentuk bagian tanggung jawab kepada diri sendiri dan orang-orang
yang dibanggakan. Mengingat saat ini dunia kerja pada posisi tertentu menginginkan kemampuan teknis langsung secara mumpuni.
Namun, IPK yang bagus juga menjadi awal untuk lebih percaya diri, semisal saaat mendaftar pekerjaan yang menentukan persyaratan administratif,
“Setelahnya saudara mesti membuktikan skills saudara. Bagaimanapun kemudahan seseorang setelah lulus dan wisuda bukan ditentukan hanya oleh nilai IPK tinggi atau tidak. Tetapi dipengaruhi oleh empat faktor, yakni networking, relasi kerja, privilege, dan keberuntungan.
“Wisudawan tidak perlu resah, percayalah dan tetap optimis akan setiap takdir terbaik dari yang Allah SWT, tentunya dengan Ilmu dan Iman membuat kita percaya diri melalui hari demi hari meraih keutamaan dunia dan akhirat,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Purworejo, Yuli Hastut, dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Rita Purnama, menyampaikan apresiasi kepada UMPWR yang telah melahirkan lulusan unggul yang berintegritas dan berdaya saing. Pihaknya berharap universitas ini terus menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi nyata bagi pembangunan, khususnya di Kabupaten Purworejo” pungkasnya.(Kun)