Rakyatmerdekanews.com, Tangsel – Tujuh pelajar sekolah terindikasi mengirim ajakan tawuran lewat media sosial Instagram. Namun sebelum mendapat lawan, ajakan itu terlebih dahulu ketahuan polisi.
Diketahui ajakan tawuran itu mengambil tempat di Jalan Pesantren Kelurahan Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Untuk memberikan efek jera, Bhabinkamtibmas Kelurahan Jurangmangu Timur Aiptu AM Sumedi bersama Tiga Pilar Kelurahan Jurangmangu Timur sepakat memberikan sanksi sosial kepada tujuh pelajar tersebut.
Alhasil, ketujuh pelajar tersebut diberikan tugas membersihkan Mushola Jamiyatul Umat yang ada di Jalan Pesantren sebagai sanksi sosial setelah berjanji dengan pernyataan hitam di atas putih untuk tidak mengulangi perbuatannya.
Pemberian sanksi sosial dengan bersih-bersih tempat ibadah fasilitas umum itu mendapat apresiasi dari Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq.
Kompol Bambang AS menilai sanksi tersebut sangat sesuai dengan suasana bulan suci Ramadhan.
“Bersih-bersih mushola lebih bermanfaat daripada tawuran yang membawa mudharat. Ramadhan itu mencari berkah dan pahala Tuhan Yang Maha Kuasa bukan malah mencari bahaya pertaruhkan nyawa,” ungkapnya.
Memang saat ini trend tawuran dengan ajakan lewat Instagram sedang melanda pelajar di banyak tempat.
Di Pondok Aren sendiri, tawuran antar kelompok pemuda lewat ajakan melalui Instagram pernah terjadi di dekat kompleks perumahan Palem Jalan Raya Pondok Aren, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, pada Minggu 26 November 2023 sekitar pukul 04.00 WIB.
Polsek Pondok Aren berhasil mengungkap identitas kelompok yang terlibat berikut kronologinya. Ada tiga kelompok yang terlibat, yakni kelompok Rumtul yang beraliansi dengan Balepoy melawan kelompok Warmad. Seorang pelajar mengalami luka serius akibat tawuran ini.
Kompol Bambang AS berharap dengan adanya pemberian sanksi kepada mereka yang terindikasi mengirim ajakan tawuran itu, maka kenakalan remaja yang menimbulkan korban seperti yang terjadi pada tahun lalu itu tidak terjadi lagi.
Yang membuat Kompol Bambang AS memberikan apresiasi tinggi adalah sanksi yang diberikan ternyata berguna untuk masyarakat luas.
“Membuat punishment kepada mereka tapi bisa memberikan manfaat kepada masyarakat banyak dan mendapatkan berkah pahala. Khairunnas ‘anfauhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat kepada manusia lainnya,” katanya. (Ratna)