Rakyatmerdekanews.com, Lebak, — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebak akan membahas kedua perusahaan yang melakukan penambangan emas di wilayah kecamatan Cibeber, yakni, PT. Multi Utama Kreasindo (MUK) dan PT. Samudera Banten Jaya (SBJ) dalam rapat Panitia Khusus (Pansus).
Hal tersebut dibuktikan dengan telah dikeluarkannya surat undangan dari DPRD Lebak tertanggal 14 September 2023 yang ditandatangani langsung oleh ketua DPRD Lebak, M. Agil Zulfikar, SIP. Dalam surat tersebut, pihak-pihak yang berkompeten seperti Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Lebak, Satuan Polisi Pamong Praja kabupaten Lebak, Dinas Penanaman Modal kabupaten Lebak, direktur PT Samudera Banten Jaya (SBJ), Direktur PT Mitra Utama Kreasindo (MUK) serta Ormas Jawara Banten Bersatu pun diundang.
Ketua Ormas Jawara Banten Bersatu DPD Lebak, H. Guntur Gunawan saat diminta tanggapannya oleh awak media, Sabtu, (16/09) di sekretariat JBB jalan Jenderal Ahmad Yani Kampung Daleum, desa Kadu Agung Timur, kecamatan Cibadak, ia membenarkan adanya rencana rapat Pansus tersebut.
“Surat undangan Pansus telah kami terima dari ketua DPRD Lebak. Adapun rapat Pansus itu rencananya akan diselenggarakan pada hari Kamis, 21 September 2023 pukul 13.00 WIB” jelas Ketua DPD JBB Lebak.
Di tempat terpisah, Pembina JBB Kabupaten Lebak, Ade Irawan., MOT saat dikonfirmasi oleh wartawan menyatakan hal yang sangat sama. Katanya, setelah sabar menunggu selama Empat bulan pasca aksi JBB di depan kantor DPRD Lebak, kepastian dari DPRD Lebak untuk mempansuskan kedua perusahaan penambang emas yang berlokasi di kecamatan Cibeber telah ada.
“Ormas Jawara Banten Bersatu DPD Lebak mengapresiasi Political Will ketua DPRD Lebak bapak Agil Zulfikar., Sip yang responsif akan desakan dari masyarakat yang disampaikan oleh JBB untuk berani mengambil langkah yang strategis dan tepat untuk membawa persoalan kedua perusahaan penambang emas yang diduga bermasalah ke meja pansus DPRD Lebak setelah Empat bulan lamanya kami cukup bersabar menunggu respon dan keseriusan pihak DPRD Lebak itu.” tambah Ade Irawan. (H. Sarna/Cep)
