Jakarta-RMNews.com: Indonesia membutuhkan sekitar 10.000 perusahaan baru di berbagai sektor untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dan berharap sebagian besar merupakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berkembang menjadi perusahaan. Hal itu disampaikan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko saat menerima kunjungan Barisan Andalan Kesetiakawanan Pengentasan Kemiskinan (Bakti Taskin) di kantornya, Selasa (4/3).
“Setidaknya, kalau kalian bisa membantu target kami mengangkat 7.500 BUMDes dan 2.500 lainnya adalah perusahaan swasta menengah dan perusahaan konglomerasi, maka akan lebih mudah bagi kita mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Budiman Sudjatmiko mendorong Bakti Taskin bekerja sama dengan Assosisasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dimana Kepala desa bertugas mencari data tentang kondisi kantong-kantong kemiskinan, sementara Bakti Taskin secara teknis membantu menarik investor, mengerahkan entrepreneur, serta menarik pegawai dari masyarakat miskin. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh Bakti Taskin dalam upaya membantu pengentasan kemiskinan. Di antaranya mengkolaborasikan program Bakti Taskin dengan program kementerian untuk mengangkat desa setengah miskin. Kemudian, membantu 7.000 desa menyiapkan sumber makan bergizi gratis. Selain itu juga membantu membangun pendataan secara digital agar setiap desa yang ingin berkembang secara industri bisa mulai melakukannya.
“Hal kolaborasi ini bisa kita rumuskan nanti. Setelah deputi dan tim ahli kami terbentuk, mungkin kita bisa bikin pokja agar Bakti Taskin bisa memahami arah kebijakan BP Taskin. Nanti kami arahkan apa yang bisa dilakukan Bakti Taskin,” katanya
Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) APDESI, Muksalmina mengatakan bahwa organisasinya menyambut baik upaya yang dilakukan BP Taskin dan siap berkontribusi serta berkolaborasi dengan BP Taskin dalam mempersiapkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan Desa.
“kami (APDESI) siap berkonstribusi dan berkalaborasi dengan BP Taskin dan Pemerintah dalam menyiapkan perusahaan, khususnya Bumdesa dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan,” katanya.
Lebih lanjut Muksalmina menjelaskan bahwa pihaknya yakin upaya yang sedang dibangun oleh BP Taskin dibawah kepemimpinan Budiman Sudjatmiko adalah bentuk kongkret kepeduliannya kepada Desa, bahkan masyarakat Miskin yang sebahagian memang masih berbasis di pedesaan.
“bagi kami, beliau adalah mitra strategis dimulai dari proses advokasi dan kelahiran UU Desa, jadi kita secepatnya akan melakukan konsolidasi dengan seluruh jaringan DPC dan DPD APDESI seluruh Indonesia, untuk merespon langkah dan trategi pengentasan kemiskinan yang tengah disiapkan oleh BP Taskin, mudah mudahan upaya ini akan dapat menekan angka kemiskinan semaksimal mungkin di Akhir 2025” pungkasnya. *** (IPS)