RakyatMerdekaNews, Jakarta — Aku sesuai dengan prasangka hamba Ku.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]
Mungkin dalam pikiran kita akan timbul sebuah prasangka atau pikiran negatif, ah masa sih begitu mudahnya kita bersedekah dan begitu besarnya nilai pahalanya? Hanya dengan berdzikir?. Kok nampaknya seperti hal yang mustahil ya?.
Bukankah agama adalah sebuah KEYAKINAN?. Maka jika kita masih tidak percaya akan sebuah hadis nabi lalu dimana letak keyakinan kita?. Apakah sejatinya kita sudah beragama dan menjalankan sesuai ajaran agama sesuai yang kita anut?.
Sebuah pertanyaan pertanyaan yang semestinya harus dijawab oleh diri masing2 tanyakan pada hati nurani dan yakini saja dan lakukan, tidak perlu disampaikan ke publik atas jawaban pertanyaan tersebut yang mungkin akan menjadi sebuah perdebatan.
Prinsip berdebat menurut ajaran Islam diabadikan dalam Surat An-Nahl Ayat 125, berikut ini arti dan tafsir ayat tersebut yang menjelaskan prinsip berdebat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.” (QS An-Nahl Ayat 125)
Rugi bagi manusia yang tahu enaknya zikir, indahnya zikir, tapi tidak berzikir. Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang mengucapkan Alhamdulillah 100 kali, sebelum terbit matahari di pagi hari dan sebelum tenggelam matahari di petang hari, pahalanya seperti orang bersedekah 100 kuda perang fii sabilillah,” kata Syekh Ali Jaber.
“Sebaik-baik ucapan yang Allah suka, Alhamdulillah. Afdholu do’a, Alhamdulillah. Pembukaan Al Qur’an, Alhamdulillah.”
Bahkan “Alhamdulillah” lebih berat daripada bumi dan langit,” ujarnya.
Alhamdulillah adalah kalimat tahmid yang memiliki arti segala puji bagi Allah SWT. Kalimat tersebut memiliki keutamaan yang besar bagi orang yang mengucapkannya.
Alhamdulillah menunjukkan rasa syukur, pengakuan, pengagungan, dan pujian kepada Allah SWT atas segala nikmat, karunia, dan rahmat yang diberikan-Nya kepada umat-Nya.
Bacaan Alhamdulillah
الْحَمْدُ للهِ
Bacaan latin: Alhamdulillah
Artinya: “Segala puji bagi Allah.”
Dikutip dari buku Usir Gelisah dengan Ibadah karya Ustadz Syauqi Abdillah Zein, bahwa secara bahasa, tahmid berarti “pujian”.
Meskipun bacaannya sangat pendek, tahmid memiliki makna dan keutamaan yang besar.
Tahmid atau Alhamdulillah mengandung makna bahwa segala pujian ditujukan hanya bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam.
Dalil tentang Alhamdulillah
Terdapat beberapa dalil yang menjelaskan tentang cara bersyukur dengan mengucapkan Alhamdulillah, beberapa diantaranya yaitu:
Surat Al Kahfi ayat 1
Allah SWT berfirman dalam surat Al Kahfi ayat 1,
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ ١
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Suci (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak membuat padanya sedikit pun kebengkokan.”
Surat Ibrahim ayat 7
Allah SWT berfirman dalam surat Ibrahim ayat 7,
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Surat Al Baqarah ayat 152
Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 152,
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ ١٥٢
Artinya: “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”
Hadits tentang Alhamdulillah
Rasulullah SAW bersabda, “Alhamdulillah memenuhi Mizan, dan Subhanallah serta Alhamdulillah keduanya memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi.” (HR Muslim)
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah Allah memberikan kenikmatan kepada seorang hamba, kemudian ia mengucapkan alhamdulillah kecuali apa yang dia berikan itu lebih utama daripada apa yang telah ia terima.” (HR Ibnu Majah)
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya hamba Allah yang paling utama pada hari kiamat adalah orang-orang yang gemar mengucapkan hamdalah.” (HR Ath-Thabrani)
Rasulullah SAW bersabda, “Orang pertama yang dipanggil masuk surga adalah mereka yang gemar membaca tahmid, yakni memuji Allah dalam kondisi lapang maupun sulit.” (HR Ath-Thabrani)
Keutamaan Bacaan Alhamdulillah
Terdapat beberapa keutamaan yang akan didapatkan jika seorang muslim mengucapkan Alhamdulillah.
Mengutip sumber buku yang sama, bahwa dengan membaca tahmid atau Alhamdulillah akan mengajarkan diri untuk selalu memuji-Nya sebagai bentuk rasa syukur terhadap segala nikmat dan anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Mengutip buku Usir Gelisah dengan Ibadah karya Ustadz Syauqi Abdillah Zein, dengan mengucapkan Alhamdulillah, maka akan mendapatkan berbagai keutamaan yakni memperberat timbangan amal dan ditambahkan kenikmatan oleh Allah SWT.
Dalam buku Tanya & Jawab Bersama Nabi: Kitab Ihsan karya Lingkar Kalam, bahwa dengan mengucapkan tahmid atau Alhamdulillah maka akan mendapatkan keutamaan menjadi hamba Allah yang paling utama di hari kiamat dan menjadi orang pertama yang dipanggil masuk surga.
Semoga kita semua mendapat ridho dam hidayah dari Allah SWT agar terus bisa Istikomah di jalan Nya. Aamiin (Surya)