Rakyatmerdekanews.com. Sambas, Kalbar. – Berjalan tahun 2024 pada pertengahan September sampai Oktober saat ini, salah satu lembaga pendidikan Pondok Pasantren Muhammad Basuni Imran yang beralamat dijalan Pembangunan tepatnya berada disimpang tiga taman Lunggi Sambas, desa Dalam Kaum RT.05 RW.02 kecamatan Sambas, yang mana anak didiknya terserang wabah penyakit menular (pembengkakan pada leher/sekitar telinga/parotitis), Tidak main-main, jumlah anak didik yang terkena penyakit wabah ini sekitar 100 + orang santri/santriwati.
Adapun langkah yang diambil sebagai pencegahan preventif dari lembaga pendidikan (Pondok Pasantren Muhammad Basuni Imran) tersebut, memberlakukan Isolasi mandiri terhadap anak didik yang terjangkit tersebut; selain itu juga pihak lembaga Pondok Pasantren Muhammad Basuni Imran menganjurkan kepada anak didik (santri/santriwati) yang masih tinggal di asrama, untuk rutin melakukan aktivitas gerak (sering olah raga) dan harus perbanyak minum air putih; guna pencegahan terjangkit tersebut.
Penyebaran penyakit menular ini sangat cepat menyebar, di awal tahun 2024, Januari sampai dengan Agustus hanya ada 15 kasus, dan pada September hingga Oktober 2024 saat ini ada ratusan kasus. Penyakit menular ini bisa berakibat fatal jika tidak cepat diantisipasi; karena berakibat ke syaraf dan alat reproduksi.
Ketika ingin mengkonfirmasi ke dinas Kesehatan Sambas, Kabidnya yang membidangi yaitu kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (Yusufhan) agak menghindar untuk dijumpai awak media untuk mengkonfirmasi tindak lanjut dari dinas kesehatan, yang mana padahal awak media sudah meminta petunjuk dan ijin konfirmasi pada kepala dinas kesehatan Sambas. Namun setelah di konfirmasi ke Kadiskes (Dr.Ganjar) lagi, melalu via WhatsApp, baru Kabid tersebut mau menerima awak media, padahal Kabid tersebut ada dalam ruangnya; dan memberikan statement pada awak media.
Sebagaimana disampaikan bidang kesehatan Pondok Pasantren Muhammad Basuni Imran (EKo.S.Kes.) pada media ini 22/10/2024, “memang benar anak didik di pondok kita mengalami penyakit bengkak gajah (parotitis), sekitaran 100+ orang yang terkena penyakit ini, dan saat ini sudah kami lakukan isolasi mandiri (istirahat dirumahnya masing-masing/penyembuhannya). Penyebab penyakit ini merupakan seringnya meminum es dan terjadi infeksi pada kelenjar ludah sehingga menjadikan pembengkakan pada leher; penyakit ini disebut juga penyakit paeotitis, yang sifatnya menular”. Jelasnya.
Eko juga menambahkan, ” terhadap anak didik yang masih tinggal dipondok pasantren, kita himbau untuk sering melakukan kegiatan gerak yang mengeluarkan keringat (berjemur dipagi hari); karena hal ini dapat mengurangi/mencegah terkenanya penyakit parotitis (bengkak gajah) tersebut”. Katanya.
Ketika dikonfirmasi lansung pada Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas kesehatan Sambas (Yusufhan) 22/10/2024, “kita baru mendapatkan informasi dari kadis, bahwa di Pondok Pasantren Muhammad Basuni Imran telah terjangkit penyakit gondokkan/bekak gajah. dan kami lansung berkoordinasi pada Puskesmas sekitar (Dalam Kaum) dan lansung kami meninjau ke pasantren tersebut, yang mana memang benar siswa-siswinya terjangkit protitis; rencana besok kami (rombongan) akan melakukan penelusuran ke pasantren dan sampai pada siswa-siswa yang diisolasi mandiri tersebut juga dilakukan pendataan terhadap alamat tinggalnya. Kami akan meminta bantuan juga pada puskesmas-puskesmas; terdapat siswa-siswa yang menyebar asal tinggalnya. Kami akan melakukan penyuluhan terlebih dahulu terhadap sekolah ini”. Paparnya.
Yusufhan juga menambahkan, “Faktor penyakit ini/infeksi pada kelenjar ludah (parotitis) yang penyebarannya melalui air ludah; seperti melalui batuk, bersin, penggunaan alat minum dan makan yang secara bersamaan. Sebelumya dari Januari sampai dengan Agustus ada 15 kasus yang tersebar pada 28 puskesmas di wilayah kabupaten Sambas.
Solusinya pencegahan dan pengobatannya, banyak minum air putih, vitamin C dan harus banyak istirahat, cara; Resiko penyakit parotitis ini, akan berpengaruh pada syaraf dan berpengaruh pada sistem reproduksi”. Tegasnya.
Doel….