Rakyatmerdekanews.com, Ternate Malut – Proyek pengembangan Bandar Udara Sultan Babullah di Ternate Maluku Utara yang berasal dari anggaran APBN 2023 LPSE Kementerian Perhubungan dengan anggaran yang menyedot dana fantastis yakni Rp. 41.295.460.000,- (Empat Puluh Satu Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Empat Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah, terlihat acak acakan dan tidak sesuai spek.
Proyek yang mulai dikerjakan sejak 20 Maret 2023 dengan dengan waktu pelaksanaan 270 (dua ratus tujuh puluh) hari, oleh PT. RAMANDIKA MANDIRI dengan konsultan manajemen konstruksi PT. TAMBORA SETIA JAYA ini diduga adanya permainan kongkalikong dalam pekerjaan proyek.
Hasil penelusuran investigasi awak media dilokasi jelang peringatan Hari Nusantara yang di pusatkan di Kepulauan Tidore, tampak sekarang ini proyek pengembangan Bandar Udara Sultan Babullah di Kota Ternate, Maluku Utara, kini terancam gagal karena diduga banyaknya masalah, terpantau di lokasi pekerjaan bandara dan pengakuan Kabandara Kota Ternate, Daverius Maarang saat ditemuin untuk klarifikasi, Rabu (06/11/23) terkait penggunaan bahan bekas dan kelengkapan K3 Konstruksi (kesehatan keselamatan kerja) bahkan semua kendala proyek bandara Babullah.
“Proyek yang telah lama ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat ini kami prediksi tidak akan selesai tepat waktu pada 14 Desember 2023.” ujar salah satu tim investigasi putera daerah Ternate yang tak ingin disebut namanya pada, Minggu (10/12/2023).
Hal ini di kritisi Syamsul Syarif, CST. Sebagai Ahli Muda K3 Konstruksi tersertifikasi. “Uang proyek besar sekali kok pake bahan bekas, itu terlihat sekali pemasangan plafon yang tidak simetris, bahkan penyok dan bengkok, sudah jelas mengurangi estetika arsitektur, terlihat jelek sekali, coba cek pasti banyak barang bekas itu, itu juga kelengkapan K3 pekerja yang tidak dilengkapi dengan atribut K3 dan rambu rambu K3 dilokasi pekerjaan proyek, K3 ini penting sehingga menghindari terjadinya insiden kecelakaan pekerja maupun orang lain” ucap Sul sapaan akrabnya dikalangan kontraktor konstruksi.
Senada diungkapkan Andy Firmansyah Ketua Umum LSM Indonesia Anti Korupsi saat diwawancara awak media di Kepulauan Ternate, Senin (11/12/2023). “Pengerjaan proyek pengembangan Bandar Udara Sultan Babullah Ternate, Maluku Utara tampak amburadul, pengerjaan yang tidak profesional tampak dalam tayangan video yang viral di media sosial.” tegas Andy Firmansyah.
Begitu juga dengan Ketua Presidium FPII Dra. Kasihhati yang kebetulan Hadir dalam acara Pembukaan Hari Nusantara, kasihhati sempat menegur salah satu putra asli Ternate, kata Kasihhati mega proyek pengembangan Bandar Udara Sultan Babullah besutan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Unit Penyelenggara Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate, Maluku Utara, amburadul.
Bandar udara ini yang menelan biaya milyaran rupiah terlihat acak acakan, tidak ada K3, amburadul tidak berjalan’ sesuai perencanaan dan mustahil selesai tepat waktu, jika selesai pasti ada yang dipaksakan, sedih liat bandara yang menghabiskan anggaran milyaran tapi acak acakan, sudah sepantasnya, Mentri Perhubungan mengaudit Ka Bandara bila Perlu Copot, karena dinilai tidak becus dalam Memimpin.
Bandara Sultan Babullah Ternate merupakan pintu gerbang dan wajah dari Kota Ternate diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan fasilitas bandara serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal karna banyak uang berkunjung kesini.
Tapi itu hanya tinggal harapan yang di sayangkan dari Masyarakat. Beberapa Tokoh Pemuda Ternate dan Tidore juga mengutarakan kekecewaannya dengan proyek bandara dengan nama besar yang mulia Sultan Babullah sebagai Pahlawan Nasional, harusnya dibagun yang terbaik sebagai bentuk kebanggan dan kehormatan terhadap kesultanan Ternate. (Tim/Red)