KH. Marsudi Syuhud: 102 Tahun NU Berjuang dan Kawal NKRI, Anak Muda Harus Jadi Penerus

banner 120x600
KH. Marsudi Syuhud

Rakyatmerdekanews.com, JAKARTA –– Jika dibandingkan diluar negeri, hidup di Indonesia itu paling enak lantaran bebas bicara, karena negara musyawarah. Ketika ada persoalan langsung bisa berunding, permasalahan pun dapat terpecahkan. Berbeda diluar negeri, sedikit menentang pemerintahan orang bisa di bedil dan hilang. Hal itu terjadi semisal di negara Suriah, Libya dan lain sebagainya. Tak heran, jika kondisi ini sangatlah bertolak belakang, pasalnya di Indonesia punya banyak organisasi sedangkan di luar negeri tidak ada. Di tanah air misalnya terdapat 87 organisasi keagamaan dibawah Majelis Ulama Indonesia (MUI). Selain itu juga terdapat ratusan organisasi lainnya, termasuk organisasi non muslim lainnya. Bahkan, sebelum republik ini berdiri ada 6 (enam) organisasi yang sudah berkibar termasuk Muhammadiyah. Dengan banyaknya organisasi negara pun diyakini semakin kuat. Bahkan, Nahdlatul Ulama (NU) 102 tahun telah didirikan untuk mengawal NKRI. Hal ini diungkapkan KH. Marsudi Syuhud di Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (18/01/2025).

Dikatakan Marsudi, meski di Indonesia mayoritas negara muslim namun mudah untuk dilakukan diskusi, selain juga banyak organisasinya. Diskusi pertama dilakukan pemerintah, selanjutnya di DPR, kemudian di diskusikan di publik, katanya.
Lanjut Marsudi, cerita ini sengaja di sampaikan agar kita anak muda bisa meniru hidupnya, memiliki peninggalan para kiai, punya banyak pesantren yang akhirnya mereka punya tinggalan organisasi yang namanya NU. Serta punya legacy negara kesatuan Republik Indonesia. Karena apapun kita pendiri terus membangun alias bukan untuk merobohkan, bukan juga menyengsarakan. Karena membangun bangsa ini adalah wajib. Baik itu membangun infrastruktur maupun kemaslahatan, hingga menjadi bangsa yang ekonominya kuat, stabil dan terus berkembang. Kita masih kurang segala fasilitasnya,
maka kita masih membangun, kita masih harus terkontrol, pungkasnya. (Tien/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *