Rakyatmerdekanews.com, Pekanbaru – Hujan turun sejak subuh, namun iktikad dan semangat peserta tak surut untuk mengikuti Kegiatan Pelatihan untuk Pelatih (training of trainer) Guru Mata Pelajaran Budaya Melayu Riau (BMR) kerja sama Lembaga Adat Melayu Riau Provinsi Riau dengan Lembaga Adat Melayu Riau Kabupaten Bengkalis pada, Senin (4/11/2024).
Menggunakan pakaian anti hujan, mereka berbondong-bondong datang tepat waktu. Suasana kedatangan peserta itu disambut langsung oleh Datuk Seri Taufik Ikram Jamil (DPH LAMR Provinsi Riau) dan Datuk Syaukani Alkarim (Dewan Pimpinan Sementara LAM Riau Kabupaten Bengkalis).
Kegiatan Pelatihan untuk Pelatih (ToT) ini dibuka langsung oleh Datuk Seri Taufik Ikram Jamil. Dalam pembukaannya DS Taufik Ikram Jamil masih memperlihatkan keharuannya, ia mengatakan bahwa perjuangan guru-guru dalam menjalankan tugas mengajar Mulok BMR ini tak dapat dihitung dengan angka-angka. Hanya Allah yang mampu membalasnya dengan pahala berlipat ganda. Sebab, saat ini guru BMR hanya cenderung mengabdi sedangkan hak belum tercukupi. Kemudian dengan tegas beliau katakan bahwa pemerintah daerah harus serius dalam memperjuangkan mata pelajaran Mulok BMR ini supaya terdaftar dalam Dapodik.”Sebut Datuk Seri Taufik Ikram Jamil.
Ditempat yang Datuk Syaukani Alkarim menyampaikan’ rasa syukur atas terselenggaranya kerja sama Kegiatan Pelatihan untuk Pelatih (training of trainer) Guru Mata Pelajaran Budaya Melayu Riau ini. Beliau juga mengatakan bahwa Kabupaten Bengkalis bersama LAMR Kabupaten Bengkalis perlu sesegera mungkin merumuskan kurikulum BMR untuk SD dan SMP sederajat, meski LAM Riau Provinsi Riau telah menyusunnya pada tahun 2023 lalu. Untuk itu, LAM Riau Kabupaten Bengkalis bersama Pemkab Bengkalis telah berkomitmen akan menyusun kurikulum BMR dalam anggaran tahun 2025 mendatang.”Kata Datuk Syaukani Al Karim.
Kegiatan kerja sama ini didanai oleh LAMR Provinsi Riau melalui dana kegiatan semester dua tahun anggaran 2024-2025. DPS LAMR Kabupaten Bengkalis, Datuk Syaukani Alkarim berterima kasih kepada LAM Riau Provinsi Riau yang telah memilih Bengkalis sebagai lokus kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat mustahak dilaksanakan agar pelajaran BMR di Kabupaten Bengkalis semakin berkembang dan mengakar bagi generasi penerus.
Ketua panitia kegiatan, Datuk Monda Gianes menjelaskan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga hari ke depan. Hari pertama berisi pemaparan materi dari empat orang narasumber. Sesi pagi pukul 08:30 – 10:30 WIB penyampaian materi “Melayu dan Kemelayuan” oleh Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, selanjutnya pukul 10:30 – 12:10 WIB materi “Melayu dan Kemelayuan Tempatan (Bengkalis)” yang disampaikan oleh Datuk Syaukani Alkarim. Setelah Isoma pukul 13:00 – 15:00 WIB, dilanjutkan dengan materi “Pengembangan Media dalam Pembelajaran BMR” oleh Datuk Afrizal Alang, dan pada pukul 16:00 – 18:00 WIB dilanjutkan dengan “Materi Pembelajaran BMR” oleh Datuk Syaiful Anuar. Peserta pelatihan ini diikuti oleh 40 orang guru dari SD, SMP, dan SMA,masing-masing jenjang mengutus 10 orang calon pelatih. Utusan dari MTS dan MA masing-masing berjumlah 5 orang.
Pada hari kedua dan ketiga nanti akan dilaksanakan melalui kelas dalam jaringan (daring). Di hari kedua, peserta ditugaskan untuk menyusun materi ajar, membuat media, dan menyusun perangkat pembelajaran. Selanjutnya pada hari ketiga akan diadakan praktik mengajar yang juga dilakukan secara online,” Jelas Monda Gianes.(FN)