Rakyatmerdekanews.com, Kota Tasikmalaya – Sebanyak puluhan orang tua wali santri murid hadir dalam acara Peran Pendidik Guru Dan Oran Tua Dalam Menjaga dan Mengembangkan Fitrah Anak yang di gelar oleh para GuruSDIT Ma’had Ihya Assunnah,yang bertempat di Mesjid Utama Ma’had Ihya Assunnah,11/12/2025
Kepala Sekolah SDIT Ma’had Ihya As Sunnah, Ustad Tsabiq Al Mubarok, M.Pd.,ke awak media di sela-sela kegiatan mengatakan bahwa kegiatan parenting ini adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh pihaknya.Untuk kegiatan kali ini mengambil topik peran pendidik, guru dan orang tua dalam menjaga dan mengembangkan fitrah anak.
Kegiatan ini diadakan dalam rangka untuk membangun hubungan antara sekolah dengan para orang tua peserta didik untuk keberlangsungan pendidikan anak-anak agar sinergi sekolah dengan di rumah.
“Dalam waktu sebulan itu kan pembelajaran kita nanti diawali dari materi ini untuk sebulan ke depan nah nanti dari sebulan itu apa yang harus dilakukan oleh orang tua untuk anak-anak nya di rumah, agar nanti satu pola dengan yang dilakukan guru disekolah, selain itu juga untuk membangun chemistry,”ungkapnya.
Selain itu,lanjut Dia, kegiatan ini juga untuk menyampaikan visi misi sekolah sekaligus penyampaian program sekolah.Untuk jumlah siswa SD di kami itu, ada sekitar 876 siswa yang terbagi ke 42 rombel.Dengan digelarnya kegiatan ini kami berharap adanya sinergi dalam mendidik peserta didik antara orang tua dengan sekolah,”pungkas Ustadz Tsabiq Ak Mubarok,M.Pd.
Hal senada diungkapkan Mudir dan Ketua Pimpinan Pusat Ma’had Ihya As Sunnah,Ustadz Abu Qotadah mengatakan bahwa di kegiatan ini dirinya menyampaikan yang intinya kita membangun pendidikan berbasis fitrah.
Pendidikan berbasis fitrah ini bahwa dalam semua konsep pendidikan jadi ada poin yang sederhana yang saya sampaikan yaitu :Bahwa pendidikan itu harus memahami dulu infrastruktur manusia, jadi konsep kurikulum dan sebagainya harus sesuai dengan hakekat manusia itu sendiri, dalam definisinya humanistik. Jadi pendidikan yang berbasis manusia. Nah dalam pembahasan ini, bahwa dalam Islam itu manusia itu punya fitrah, yakni fitrah iman, fitrah belajar, fitrah seni dan sebagainya.
Pendidikan itu bukan hanya kepada intelektual saja, tapi pendidikan itu dikatakan holistik menyeluruh.
Kita, di As Sunnah ingin pendidikan itu maknanya holistik, humanistik berbasis fitrah.Holistik artinya membangun manusia secara utuh berkaitan dengan Intelektualnya, kemampuan bagaimana berfikir, kemampuan untuk memecahkan masalah yang kedua berkaitan dengan emosional, karakter dan yang ketiga adalah berkaitan dengan skill.
“Pendidikan di kita ingin secara integral dan terintegrasi untuk tiga kekuatan itu,”pungkasnya
(D Suhendar)