Melihat Tradisi Toleransi Umat Beragama Dusun Terapang, Desa Wasiat, Kecamatan Ngombol, Purworejo

banner 120x600

Rakyatmerdekanews.com, Purworejo – Tradisi silaturahmi di Dusun Terwatang, Desa Wasiat, Kecamatan Ngombol , Kabupaten Purworejo, Jawa-Tengah ini bisa menjadi contoh untuk daerah lain. Pasalnya Desa yang berpenduduk mayoritas muslim tersebut sangat menjunjung tinggi adanya toleransi umat beragama. Di Hari Raya Natal umat muslim beramai-ramai mengunjungi umat Nasrani untuk sekedar bersilaturahmi dan mengucapkan Selamat Natal kepada umat Nasrani yang sedang merayakanya.

Begitu sebaliknya saat umat Islam merayakan Hari Raya Idhul Fitri warga yang hanya berjumlah empat kepala keluarga diwilayah itu juga melakukan hal yang sama.

Hal itu dikatakan oleh Jatmiko tokoh masyarakat di desa itu kepada awak media, Kamis(26/12/2024) malam di rumah salah seorang Umat Nasrani yang sedang merayakan Natal.

Jatmiko mengungkapkan, tradisi itu berawal karena ketidak sengajaan.”Pada tahun 2002 kampung kami sedang membangun masjid, kebetulan saya sebagai ketua panitianya dan salah seorang tenaga ahlinya umat Nasrani. Sebagai ucapan terima kasih usai pembangunan masjid selesai tim kami datang ke kediamanya bertepatan dengan momen perayaan Natal. Sebagai ungkapan terima kasih kami pun menyalami dan mengucapkan selamat atas kebahagiaan di hari raya mereka. Dan kejadian itu terus berlanjut hingga sekarang, bahkan dari 500 warga di kampung kami hampir semua melakukan kunjungan silaturahmi ke kediaman warga nasrani sehari setelah perayaan Natal,” katanya.

Lebih lanjut Jatmiko menjelaskan, bahwa tradisi itu hingga kini tetap berjalan dengan baik. Kini tradisi itu sudah terdengar hingga desa- desa sekitar, bahkan Forkompincam Ngombol pun turut mendukung adanya kekentalan toleransi beragama di desa itu dan harus dipertahankan kelestarianya. Babinsa untuk Desa Wasiat yang juga baru tahu adanya kegiatan itu setelah 5 tahun pun turut hadir bersama warga untuk menyampaikan salam dan selamat atas kebahagian di hari Natal kepada warga setempat yang merayakanya.

Sementara itu Albertus Rasyid salah seorang umat Nasrani yang sekaligus tokoh masyarakat di desa itu merasa senang dan bahagia. “Kebahagian itu datang saat saudara- saudara kami dari umat muslim sudi mengunjungi kami disaat perayaan Natal. Walaupun di kunjungan Natal tahun 2024 kali ini kondisi gelap, karena ada gangguan listrik, namun hati kami terang dan damai,” kata Albertus Rasyid di sela- sela menerima kunjungan warga.

Momen seperti ini kata Rasyid sudah kami rasakan sejak puluhan tahun yang lalu. Di desa ini semua warga sangat menjunjung tinggi toleransi umat beragama, sehingga jika terjadi silang pendapat diantara warga cepat mendapat solusinya. Hal itu tidak terlepas dengan peran para tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat pada umumnya. Mereka saling bahu membahu dalam segala hal, kami juga turut andil di peringatan hari raya umat Islam dan kegiatan masjid,” katanya.

Albertus Rasyid menambahkan, bahwa sikap toleransi ini benar- benar sudah mengakar. Hal ini tergambar dengan adanya saling kunjungi mengunjungi antar warga. Dimana kami sekarang yang sedang merayakan Natal mendapat kunjungan silaturahmi dan ucapan selamat dari warga muslim.Begitu sebaliknya saat warga Muslim merayakan Hari Raya Idhul Fitri, kami pun melakukan hal yang sama,” kata Albertus.

Kami berharap situsi seperti ini terus berlanjut sampai anak keturunan kami nanti, sehingga kerukunan antar umat beragama akan terus terjaga dengan baik. Saya juga mengucapkan terima kasih sekali kepada seluruh warga yang hingga kini mampu menjaga momen ini. Semoga kebahagian selalu menyertai kita semuanya,” pungkas Albertus. ( Kun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *