Perpusnas Gelar Stakeholder Meeting Tingkat Provinsi

PALANGKA RAYA, — Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia (RI) menyelenggarakan kegiatan Stakeholder Meeting (SHM) tingkat Provinsi, Kamis (3/8) di Swiss belhotel Danum Palangka Raya.

Kegiatan dibuka oleh perwakilan Perpustakaan Nasional, Upriyadi dan
ditutup oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalteng, Hj Nunu Andriani. Upriyadi mengatakan strategi Stakeholder Meeting menunjukkan pembelajaran kepada kabupaten dan provinsi, tentang manfaat bersinergi
dengan stakeholder lain untuk meningkatkan kualitas layanan dan meningkatkan self esteem perpustakaan untuk menyuarakan hal-hal terkait perpustakaan.

“Kegiatan revitalisasi pengembanganperpustakaan umum sudah dimulai sejak 2018, ditetapkan menjadi kegiatan Prioritas Nasional dengan nama Program Transformasi Perpustakaan berbasis Inklusi
Sosial,” kata Upriyadi.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Stakeholder Meeting Nasional yang telah dilaksanakan di Jakarta pada 21 Juni
2023 lalu. SHM merupakan tahapan Program Transformasi Perpustakaan
Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). SHM provinsi ini kegiatan mempertemukan para stakeholder di tingkat provinsi untuk dapat berkolaborasi dan bersinergi
dalam membangun literasi masyarakat.

Upriyadi menambahkan, maksud dan tujuan SHM provinsi untuk memperkuat
dan melanjutkan sinergi dan kolaborasi stakeholder, sebagai gerakan bersama
dalam membangun literasi masyarakat melalui transformasi perpustakaan ber-
basis inklusi sosial.

Kemudian, lanjut Upriyadi membangun kesadaran tentang pentingnya transformasi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat lalu membangun dukungan stakeholder untuk perluasaan dan keberlanjutan program.

Berdasarkan data yang ada, sudah 33 perpustakaan provinsi, 296 perpustakaan
kabupaten/kota, dan 1.696 perpustakaan desa/kelurahan telah menjadi penerima manfaat program TPBIS. Hingga Juni 2023, s e b a n y a k 1.396 perpustakaan desa/kelurahan di 27 provinsi telah melaksanakan replikasi TPBIS secara mandiri.

Sejalan dengan tagline Perpusnas, “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Untuk Kesejahteraan Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid 19”, TPBIS diupayakan agar dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai salah satu strategi peningkatan literasi masyarakat menuju keberdayaan untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi.

“Demi tujuan tersebut, Perpusnas mengajak seluruh stakeholder TPBIS untuk sama-sama mengambil
peran dalam memastikan keberlanjutan dan perluasan replikasi TPBIS,” ujar
Upriyadi.

Untuk diketahui, SHM provinsi dilaksanakan di 33 provinsi secara onsite (Tatap Muka), dibagi dalam 4 gelombang, setiap gelombang dilaksanakan di 8-9 provinsi. Kegiatan ini dimulai 26 Juli hingga 10 Agustus 2023.

Sementara itu, peserta kegiatan SHM Provinsi untuk setiap provinsi sebanyak 30 orang, terdiri dari 5 orang tim sinergi
Provinsi, 18 Stakeholder Provinsi, 2 fasilitator daerah / PIC Provinsi, 1 Perwakilan Desa sebagai Role Model, orang Dinas Perpustakaan Kabupaten / Kota sebagai Role Model, 1 orang Bappeda Kabupaten / Kota sebagai Role Model, 1 orang DPMPD Kabupaten / Kota sebagai Role Model, 1 orang pemustaka yang terdampak TPBIS.

SHM Provinsi diselenggarakan untuk membahas perkembangan terbaru, tantangan, peluang, dan rencana tindakan untuk keberlanjutan TPBIS di tahun -tahun selanjutnya. Perpusnas mengharapkan diskusi yang produktif dan kolaboratif dari setiap stakeholder demi keberlanjutan proses membangun sumber daya manusia melalui penguatan literasi dalam transformasi perpustakaan. (Adv/Iyus)

banner 325x300

banner 325x300

banner 325x300

banner 325x300

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *