Rakyatmerdekanews.com, TANGERANG SELATAN -Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) menjadi momentum kebangkitan bagi para pendidik di Indonesia, utamanya dalam menyuarakan aspirasi dan menerima apresiasi.
Ketua Perkumpulan Kepala Sekolah Swasta (PKSS) sekaligus Ketua Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dewan Pendidikan Kota Tangerang Selatan Eko mengatakan, menyambut HUT Guru Nasional ini sungguh luar biasa dan menjadi momentum kebangkitan untuk para pendidik di Indonesia.
“Namun, dalam HUT HGN ini menjadi sebuah peringatan dan harus menjadi refleksi terhadap tantangan nyata yang dihadapi guru di lapangan, termasuk meningkatny kasus kriminalisasi yang menimpa para guru saat ini. “Ujar Eko dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Minggu (24/11/2024).
Menurutnya, banyak tantangan nyata yang dihadapi oleh para guru saat ini terkait dengan profesi yang ditekuninya yaitu kesejahteraan yang kurang, gaji guru, terutama yang honorer dan para guru swasta sering kali tidak memadai, memaksa mereka mencari pekerjaan sampingan yang dampaknya akan tidak fokus pada pengajaran.
“Tidak hanya itu saja, tapi keterbatasan fasilitas pun masih banyak disekolah terutama disekolah di daerah terpencil, kekurangan sarana pendidikan dasar, seperti ruang kelas dan buku. Ataupun sarana belajar lainnya
termasuk beban Administratif, beban dan tugas-tugas administratif saat ini yang menumpuk membuat guru kurang memiliki waktu untuk pengembangan diri dan meningkatkan kualitas pengajaran. “Pungkasnya.
Masih menurut Eko, Adaptasi Teknologi, Guru harus beradaptasi dengan metode pembelajaran digital, namun tidak semua siap dengan perubahan ini. Kasus kriminalisasi guru semakin marak. Beberapa guru terjerat masalah hukum terkait tindakan disipliner terhadap siswa atau masalah komunikasi yang disalahpahami. Ini menjadi beban moral dan mental yang besar bagi guru, yang seharusnya berfokus pada mendidik, bukan merasa terancam oleh proses hukum.
“Untuk menjawab semua itu tentunya pemerintah baik pusat serta daerah haruslah tanggap dan dapat berperan secara aktif untuk mengatasinya dengan sepenuh hati. Hari Guru harus selalu menjadi momentum untuk mengakui kontribusi peran guru sekaligus menyadari tantangan yang mereka hadapi. Menginstropeksi sejauh mana kepedulian terhadap guru ini dilakukan baik dari sisi kesejahteraan dan kualitas guru sebagai kunci menciptakan pendidikan yang lebih baik di Indonesia. “Ucapnya.
Ia pun berharap, Di momen Hari Guru Nasional ini adalah waktu yang tepat untuk merayakan kontribusi besar para guru di Indonesia, namun juga saat yang tepat untuk mengevaluasi sejauh mana pemerintah memperhatikan kesejahteraan dan perlindungan profesi guru.
“Dimoment menyambut Hari Guru Nasional (HGN) ini agar pendidikan di Indonesia terus berkembang, pemerintah harus memastikan bahwa guru mendapatkan dukungan penuhbbaik dari sisi kesejahteraan, pelatihan, maupun perlindungan hukum, sehingga mereka dapat menjalankan tugas mulia mereka tanpa hambatan. “Tutup Eko. (Yuyun)