Rakyatmerdekanews.com, Purworejo – Dalam rangka Operasi Keselamatan Candi 2025, Satlantas Polres Purworejo menggelar sosialisasi edukasi dengan tema ‘Art Policing’. Kegiatan tersebut dilaksanakan di area Carfreeday, tepatnya didepan Kodim 0708 Purworejo, Minggu(16/2/2025) pagi. Hal itu disampaikan oleh Kasatlantas Purwrejo AKP Untung Aryono melalui KBO lantas Iptu Sayogi Pujo Wahyono kepada awak media saat dikonfirmasi di ruang kerjanya,Senin(17/2/2025).
Yogi menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Tidak hanya sekadar penegakan aturan, operasi ini juga menghadirkan kejutan menarik bagi pengguna jalan yang belum tertib dalam berlalu lintas dengan membagikan helm berstandar SNI kepada mereka.
Kasatlantas bersama anggotanya, termasuk para polwan dengan balutan pakaian adat terjun dilapangan secara langsung menyapa masyarakat dan menyerahkan helm serta selebaran berisi himbauan tertib berlalu lintas.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas. Dengan cara yang lebih persuasif seperti ini, kami harap masyarakat semakin memahami betapa pentingnya mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama,” kata Yogi.
Antusiasme masyarakat tampak tinggi dalam kegiatan ini. Banyak pengendara yang tidak menyangka akan mendapatkan helm.”Ini sebagai bentuk apresiasi dari satlantas Purworejo kepada para pengendara, terutama kepada mereka yang belum tertib dalam berlalu lintas. Program ini diharapkan tidak hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga mampu mengedukasi serta mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat dalam berkendara secara aman dan tertib,” ujarnya.
“Selain edukasi, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mendekatkan Polri dengan masyarakat. Kami ingin masyarakat memahami bahwa aturan lalu lintas bukan sekadar kewajiban, tetapi juga kunci keselamatan di jalan raya,” tegas Yogi.
Yogi menambahkan hingga hari ke 8 digelarnya Operasi Keselamatan Candi 2025, Satlantas Purworejo telah berhasil melakukan tindakan tilang melalui Etle sebanyak 360 dan 47 melalui manual.
” Pelanggar yang terjaring melalui Etle adalah mereka yang secara kasat mata melakukan pelanggaran seperti tidak menggunakan helm, berboncengan lebih dari dua orang. Sedangkan yang terjaring
Pada operasi manual, mayoritas merupakan pelanggaran yang berakibat laka falatalitas, seperti melawan arus, menerobos lampu merah dan sejenisnya.,” ungkap Yogi.
Satlantas Purworejo berkomitmen untuk terus menggelar program serupa guna menciptakan budaya berlalu lintas yang lebih tertib dan aman di Kabupaten Purworejo. Dengan pendekatan yang lebih humanis dan apresiatif, diharapkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara semakin meningkat di kalangan masyarakat,” pungkasnya. (Kun)