Rakyatmerdekanews.com, Banten – Sebuah sengketa tanah yang kompleks terjadi di Desa Cilegongilir antara ahli waris Samaun dan warga yang menempati tanah tersebut. Persoalan ini telah berlangsung selama beberapa tahun dan menimbulkan ketegangan antara kedua belah pihak.
Kamis (8/5) Sekertaris Desa Cilegongilir, Pepen, memberikan pernyataan bahwa dirinya siap membantu semua pihak yang terlibat dalam sengketa tanah ini. Namun, Pepen mengaku tidak berani memberikan pendapat terkait persoalan tanah karena takut salah. “Saya bisa membantu semua pihak, namun terkait hal tanah mungkin tidak bisa memberikan pendapat karena takut salah,” ujarnya.
Pepen menjelaskan bahwa ketika pihak desa diundang untuk menyaksikan dan menengahi kedua belah pihak, dirinya akan hadir namun tidak akan memberikan argumen atau pendapat yang bisa mempengaruhi keputusan.
Dirinya belum lama bekerja di kantor desa dan tidak paham secara detail tentang persoalan tanah yang telah berlangsung beberapa tahun lalu.
Terkait dengan buku induk, Pepen menyatakan bahwa buku tersebut pasti ada, namun dirinya tidak tahu keberadaannya saat ini.
Sengketa tanah ini masih terus berlanjut dan belum ada penyelesaian yang jelas. Semoga dengan keterlibatan pihak desa dan upaya mediasi, kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan yang adil dan damai. (Tien)