Rakyatmerdekanews.com, Jakarta – PLN Nusantara Power UP Muara Karang kembali terima penghargaan tertinggi PROPER EMAS dari Kementerian Lingkungan Hidup dalam hal kinerja pengelolaan lingkungan pada tahun 2024. Penghargaan ini merupakan yang kedua diterima UP Muara Karang setelah pada tahun 2023.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI Hanif Faisol Nurofiq, di Jakarta pada Senin, (24/02), atas kontribusi UP Muara Karang dengan menghadirkan inovasi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat dan inovasi-inovasi dalam mengelola lingkungan di area unit pembangkit.
Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan, “PROPER diharapkan menjadi pemacu untuk terus meningkatkan kinerja dan inovasi dalam pengelolaan lingkungan hidup, serta menjadi contoh bagi yang lainnya. Program ini merupakan salah satu instrumen kebijakan insentif dan/atau disinsentif reputasi dan penghargaan yang dikembangkan oleh KLH untuk mendorong ketaatan perusahaan terhadap peraturan Lingkungan Hidup.
Ia mengatakan, untuk melakukan optimalisasi peningkatan ketaatan perusahaan dan pengendalian dampak kegiatan atau usaha terhadap pengelolaan lingkungan hidup, maka aspek yang dinilai dalam PROPER akan terus diperketat. Dalam penilaian peringkat Proper Hitam, Merah dan Biru, selain penilaian kepatuhan untuk aspek Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara, dan Pengelolaan Limbah B3 dan Non B3, akan dilakukan juga untuk aspek lainnya.”
Komitmen Inovasi Berkelanjutan
UP Muara Karang menghadirikan program Eco-Inovasi dengan melakukan upgrade Hot Part pada Gas Turbine Generato 1.1 yang mampu mengurangi dampak pada hotspot combustion chamber dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi energi listrik hingga 18 %, mengefisiensi thermal sebesar 5 %, dan mampu menurunkan emisi Gas Rumah Kaca hingga 13 % serta mampu mengurangi interval pemeliharaan GTG 1.1 dan menurunkan limbah non B3 sebesar 2.26 Ton.
Membawa Tawa Bahagia untuk Generasi Emas melalui Cerita Nusantara
Selain Eco Inovasi Lingkungan, UP Muara Karang juga menjalankan program pemberdayaan masyarakat berbasis berkelanjutan, yaitu Cerita Nusantara (Cerdaskan Balita Kita Menuju Generasi Sehat dan Sejahtera). Program ini tercipta berdasarkan data Ikatan Dokter Anak di Indonesia, pada tahun 2018 ada 5-10% anak Indonesia mengalami kelambatan tumbuh kembang dan di tahun 2022 meningkat menjadi 30%.
Permasalahan ini menghambat terwujudnya cita-cita Indonesia dalam mewujudkan Generasi Emas 2045. Sebanyak 206 balita di Kecamatan Penjaringan mengalami keterlambatan tumbuh kembang yang disebabkan oleh rendahnya akses peningkatan pengetahuan orang tua dan rendahnya aset perekonomian keluarga. Disisi lain, potensi limbah kayu di area UP Muara Karang dan industri perkapalan di pesisir Kecamatan Penjaringan sangat melimpah dan belum termanfaatkan. Limbah kayu ini mencapai 268 kg/hari.
Program Cerita Nusantara ini bertujuan untuk Memberikan peningkatan akses pengetahuan terkait tumbuh kembang balita, salah satunya melalui penyelenggarakan Kelas Semesta (Skrining Stimulasi Tumbuh Kembang Balita) bagi orang tua, kader posyandu, serta ibu hamil, memberikan peningkatan aset ekonomi bagi masyarakat, khususnya keluarga balita, membina UMKM produksi mainan anak edukatif dari limbah kayu, memberikan pelatihan menjahit dan menyediakan pasar produk jahitan bagi ibu balita, meningkatkan kapasitas pemasaran para kader posyandu untuk produk mainak anak edukatif, meningkatkan pendapatan kelompok bank sampah dengan mengumpulkan limbah kayu, mengurangi pencemaran limbah kayu; Mengumpulkan dan mengolah limbah kayu menjadi produk mainan anak edukatif.
Pencapaian PROPER Emas semakin mengukuhkan UP Muara Karang sebagai unit pembangkit milik PLN Nusantara Power yang terus berkomitmen dan konsisten dalam menerapkan konsep SDG’s, seperti pembangunan yang seimbang dalam hal sosial, ekonomi, dan lingkungan. (ST)